Saturday, January 31, 2009

Nasib CPNS teranulir terkatung-katung

Sukoharjo (Espos) Nasib 88 guru yang teranulir dari pengumuman kelolosan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kabupaten Sukoharjo tahun 2006 silam, masih terkatung-katung.

Terkait kondisi tersebut, Komisi IV DPRD Sukoharjo mengkonsultasikan hal tersebut ke Kementerian Negara Pemberdayaan Aparatur Negara (Kemen PAN).
Anggota Komisi IV DPRD Sukoharjo, Setyo Krido Wantoro, kepada Espos melalui telepon, Jumat (30/1) mengatakan, pengumuman seleksi CPNS diumumkan 17 Maret 2006. Namun, keesokan harinya ada pengumuman ulang. Dari kedua pengumuman tersebut, ada guru yang dinyatakan lolos seleksi pada 17 Maret. Namun, saat pengumuman 18 Maret, ada sebagian nama tak masuk daftar peserta yang lolos seleksi dan justru ada nama baru yang sebelumnya tidak lolos.
“Sebanyak 88 nama guru akhirnya dianulir. Kasusnya terus terkatung-katung. Makanya kami mengkonsultasikan ke Kementerian PAN mengenai solusi bagi para guru ini,” ujar Setyo yang tengah berada di Jakarta bersama jajaran Komisi IV DPRD Sukoharjo.
Dia melanjutkan, komisinya juga mengonsultasikan pemberian tunjangan profesi bagi para guru di lingkup Departemen Agama (Depag) yang sudah memiliki sertifikat pendidik. Kendati sejak 2007 lalu para guru itu sudah mengantongi sertifikat pendidik, mereka tak mendapatkan tunjangan profesi.
Sementara itu, anggota Komisi IV lainnya, Suryanto, menuturkan, pencairan tunjangan bagi guru yang mengajar di sekolah-sekolah di bawah Depag masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres). Ketika nanti dicairkan, pemberian tunjangan itu akan dirapel. “Guru yang lulus sertifikasi tahun 2007, tunjangan profesi akan diberikan tahun 2008. Sedangkan untuk guru yang lulus pada 2008 akan dibayarkan 2009. Saat ini masih menunggu Perpres. Karena aturannya berlaku surut, nanti akan dirapel.” - Oleh : mrm

Diambil dari: SoloPos.net

No comments:

Post a Comment